Revolusi : Presiden Xi Jinping Perubahan di Tiongkok

Revolusi : Presiden Xi Jinping Perubahan di Tiongkok

Xi Jinping, yang menjabat sebagai Presiden Tiongkok sejak 2013, telah membawa perubahan signifikan dalam politik, ekonomi, dan sosial negara tersebut. Kepemimpinannya ditandai oleh serangkaian reformasi dan kebijakan yang bertujuan memperkuat kekuasaan Partai Komunis Tiongkok (PKT), mengembangkan ekonomi, serta meningkatkan posisi Tiongkok di panggung internasional. Artikel ini akan mengeksplorasi kepemimpinan Xi Jinping, reformasi yang diterapkannya, serta dampaknya pada Tiongkok dan dunia.

Latar Belakang Xi Jinping

  1. Latar Belakang Pribadi dan Karier Politik

Xi Jinping lahir pada 15 Juni 1953, di Beijing, sebagai putra dari Xi Zhongxun, seorang revolusioner dan pejabat tinggi PKT.

  • Pendidikan dan Awal Karier: Xi belajar teknik kimia di Universitas Tsinghua dan memulai karier politiknya di provinsi Hebei. Ia menjabat di berbagai posisi kepemimpinan di provinsi Fujian, Zhejiang, dan Shanghai.
  • Naik ke Puncak Kekuasaan: Xi menjadi anggota tetap Politbiro pada 2007 dan ditunjuk sebagai Wakil Presiden pada 2008, sebelum akhirnya menjadi Sekretaris Jenderal PKT dan Presiden Tiongkok pada 2013.

Kebijakan Ekonomi

  1. Reformasi Ekonomi

Xi Jinping melanjutkan dan memperluas reformasi ekonomi yang dimulai oleh pendahulunya.

  • Ekonomi Pasar Sosialis: Xi menekankan pentingnya ekonomi pasar dengan karakteristik sosialis, memperkuat peran negara dalam ekonomi sambil mendorong inovasi dan investasi swasta.
  • Reformasi BUMN: Xi mendorong reformasi di perusahaan milik negara (BUMN) untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing global, termasuk restrukturisasi dan peningkatan pengawasan.
  1. Inisiatif Sabuk dan Jalan (BRI)

Salah satu kebijakan utama Xi Jinping adalah Inisiatif Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative, BRI).

  • Infrastruktur Global: BRI bertujuan untuk membangun jaringan infrastruktur global yang menghubungkan Asia, Afrika, dan Eropa, melalui investasi dalam pelabuhan, jalan, rel kereta, dan proyek energi.
  • Pengaruh Ekonomi: Inisiatif ini bertujuan untuk memperluas pengaruh ekonomi dan geopolitik Tiongkok, serta membuka pasar baru bagi perusahaan Tiongkok.

Kebijakan Politik

  1. Sentralisasi Kekuasaan

Xi Jinping telah memperkuat kekuasaan di tangannya sendiri dan di Partai Komunis Tiongkok.

  • Kampanye Anti-Korupsi: Kampanye anti-korupsi yang luas telah menjatuhkan ribuan pejabat, memperkuat kendali Xi atas partai dan pemerintah. Namun, kampanye ini juga dianggap sebagai cara untuk menyingkirkan lawan politik.
  • Penghapusan Batas Masa Jabatan: Pada 2018, amandemen konstitusi menghapus batas masa jabatan presiden, memungkinkan Xi Jinping untuk tetap berkuasa tanpa batas waktu yang ditentukan.
  1. Peningkatan Pengawasan dan Kontrol

Xi Jinping telah memperluas pengawasan dan kontrol terhadap masyarakat Tiongkok.

  • Pengawasan Teknologi: Pemerintah menggunakan teknologi canggih, termasuk pengenalan wajah dan pengawasan internet, untuk memantau dan mengendalikan populasi.
  • Penindasan Oposisi: Penindasan terhadap aktivis, pengacara hak asasi manusia, dan media independen telah meningkat di bawah kepemimpinan Xi.

Kebijakan Sosial

  1. Penanggulangan Kemiskinan

Xi Jinping menetapkan tujuan untuk mengentaskan kemiskinan ekstrim di Tiongkok.

  • Program Pembangunan: Pemerintah meluncurkan berbagai program pembangunan di daerah pedesaan, termasuk infrastruktur, perumahan, dan akses pendidikan.
  • Kesuksesan Deklaratif: Pada 2020, Xi mengumumkan bahwa Tiongkok telah berhasil mengentaskan kemiskinan ekstrim, meskipun ada perdebatan mengenai kriteria dan keberlanjutan hasilnya.
  1. Pengembangan Infrastruktur dan Urbanisasi

Pemerintah di bawah Xi Jinping terus mendorong pembangunan infrastruktur besar-besaran.

  • Kota dan Transportasi: Investasi besar dalam pembangunan kota baru, jalan tol, rel kereta api berkecepatan tinggi, dan proyek infrastruktur lainnya bertujuan untuk mendukung urbanisasi dan pertumbuhan ekonomi.
  • Lingkungan dan Energi: Xi juga mendorong pengembangan energi terbarukan dan teknologi ramah lingkungan untuk mengurangi polusi dan dampak perubahan iklim.

Kebijakan Luar Negeri

  1. Pengaruh Global

Xi Jinping telah memperluas pengaruh Tiongkok di panggung internasional.

  • Diplomasi Aktif: Tiongkok terlibat dalam diplomasi aktif, termasuk melalui forum internasional dan organisasi multilateral, serta memperluas kerjasama dengan negara-negara berkembang.
  • Kekuatan Militer: Xi juga meningkatkan kemampuan militer Tiongkok dan memperluas kehadiran militer di kawasan seperti Laut Tiongkok Selatan dan Samudera Hindia.
  1. Hubungan dengan Amerika Serikat

Hubungan Tiongkok dengan Amerika Serikat telah mengalami ketegangan di bawah kepemimpinan Xi Jinping.

  • Perang Dagang: Ketegangan ekonomi antara Tiongkok dan AS meningkat, dengan perang dagang yang dimulai pada 2018 ketika kedua negara saling memberlakukan tarif tinggi.
  • Isu Geopolitik: Ketegangan juga muncul terkait isu-isu seperti Taiwan, hak asasi manusia di Xinjiang dan Hong Kong, serta dominasi teknologi dan pengaruh global.

Dampak dan Kontroversi

  1. Peningkatan Pengawasan dan Penindasan

Kebijakan pengawasan ketat dan penindasan terhadap oposisi di bawah Xi Jinping telah menimbulkan kekhawatiran tentang hak asasi manusia.

  • Xinjiang dan Hong Kong: Penindasan terhadap etnis Uighur di Xinjiang dan gerakan pro-demokrasi di Hong Kong mendapat kecaman internasional.
  • Kontrol Sosial: Penggunaan teknologi pengawasan untuk memantau dan mengendalikan warga Tiongkok dianggap sebagai pelanggaran serius terhadap kebebasan individu.
  1. Pertumbuhan Ekonomi dan Kesenjangan

Meskipun Tiongkok mengalami pertumbuhan ekonomi yang kuat, kesenjangan sosial tetap menjadi masalah.

  • Ketimpangan Pendapatan: Meskipun banyak orang telah keluar dari kemiskinan, ketimpangan pendapatan antara kota dan pedesaan serta antar wilayah masih signifikan.
  • Kesejahteraan Sosial: Xi Jinping telah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan kesejahteraan sosial, tetapi tantangan besar masih ada dalam hal akses terhadap layanan kesehatan, pendidikan, dan perumahan.

Kesimpulan

Kepemimpinan Xi Jinping di Tiongkok telah membawa perubahan besar dalam politik, ekonomi, dan sosial negara tersebut. Melalui serangkaian reformasi dan kebijakan, Xi memperkuat kendali Partai Komunis Tiongkok, memacu pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan posisi Tiongkok di panggung internasional. Namun, kebijakan pengawasan ketat dan penindasan terhadap oposisi menimbulkan kekhawatiran serius tentang hak asasi manusia. Dampak jangka panjang dari kepemimpinan Xi akan terus menjadi subjek penting dalam studi tentang Tiongkok dan peran globalnya di masa depan.

Baca Juga Artikel Berikut Di : Taesanstore.Us

Back To Top